Rabu, 28 Agustus 2013

Adab Bersetubuh dalam Islam

Cara Bersetubuh dan Posisi Seks Menurut Islam | Ilustrasi
Ada aturannya saat pasangan suami istri hendak melakukan senggama atau hubungan intim atau bersetubuh

MENJADI pasangan pengantin baru merupakan kebahagian tersendiri bagi kedua mempelai. Rasa bahagia itu begitu menyentuh qalbu yang paling dalam. Hati seakan tak mampu menampung rasa bahagia yang telah meluap memenuhi relung hati. Namun begitu, kebahagian menjadi pengantin baru akan terasa lebih sempurna tatkala telah melewati kebersamaan dimalam pertama dengan penuh cinta birahi.

Malam dimana seseorang bisa menyalurkan hasratnya saat Bercinta melalui jalan yang diridhai Allah. Sehingga, dengannya tak sekedar kenikmatan yang diperoleh tapi juga pahala dapat diraih. Nilai pahala akan lebih bertambah seiring bertambahnya rasa kasih dan sayang antara kedua mempelai manakala berhias dengan adab-adab saat menuju peraduan cinta. Adab sebagaimana yang dituntunkan Nabi shallallahu a’laihi wasallam sebagai pembawa syariat Islam yang sempurna.

Diantara adab-adab cara bersetubuh dalam Islam adalah sebagai berikut :

Sebelum bermalam pertama, sangat disukai untuk memperindah diri masing-masing dengan berhias, memakai wewangian, serta bersiwak.

Berdasarkan sebuah hadits dari Asma’ binti Yasid radhiyallaahu ‘anha ia menuturkan, “Aku merias Aisyah untuk Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam. Setelah selesai, aku pun memanggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau pun duduk di sisi Aisyah. Kemudian diberikan kepada beliau segelas susu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminum susu tersebut dan menyerahkannya pada Aisyah. Aisyah menundukkan kepalanya karena malu. Maka segeralah aku menyuruhnya untuk mengambil gelas tersebut dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR Ahmad, sanad hadits ini dikuatkan oleh Al-Allamah Al-Muhadits Al-Albani dalam Adabul Zifaf).

Adapun disunnahkannya bersiwak, karena adab yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau selalu bersiwak setiap setiap hendak masuk rumah sebagaimana disebutkan oleh Aisyah radhiyallaahu ‘anha dalam Shahih Muslim.

Selain itu akan sangat baik pula jika disertai dengan mempercantik kamar pengantin sehingga menjadi sempurnalah sebab-sebab yang memunculkan kecintaan dan suasana romantis pada saat itu.

Hendaknya suami meletakkan tangannya pada ubun-ubun istrinya seraya mendoakan kebaikan dengan doa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan :
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya (istri) dan kebaikan tabiatnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan tabiatnya.” (HR. Bukhari dari sahabat Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallaahu 'anhu).



Disunnahkan bagi keduanya untuk melakukan shalat dua rakaat bersama-sama. Syaikh Al Albani dalam Adabuz Zifaf menyebutkan dua atsar yang salah satunya diriwayatkan oleh Abu Bakr Ibnu Abi Syaiban dalam Al-Mushannaf dari sahabat Abu Sa’id, bekat budak sahabat Abu Usaid, beliau mengisahkan bahwa semasa masih menjadi budak ia pernah melangsungkan pernikahan. Ia mengundang beberapa sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr, dan Hudzaifah.

Abu Sa’id mengatakan, “Mereka pun membimbingku, mengatakan, ‘Apabila istrimu masuk menemuimu maka shalatlah dua rakaat. Mintalah perlindungan kepada Allah dan berlindunglah kepada-Nya dari kejelekan istrimu. Setelah itu urusannya terserah engkau dan istrimu. “Dalam riwayat Atsar yang lain Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu mengatakan, perintahkan istrimu shalat dibelakangmu.”

Ketika menjumpai istri, hendaknya seorang suami berprilaku santun kepada istrinya semisal dengan memberikan segelas minuman atau yang lainnya sebagimana dalam hadits di atas, bisa juga dengan menyerahkan maharnya. Selain itu hendaknya si suami untuk bertutur kata yang lembut yang menggambarkan kebahagiaannya atas pernikahan ini. Sehingga hilanglah perasaan cemas, takut, atau asing yang menghinggapi hati istrinya. Dengan kelembutan dalam ucapan dan perbuatan akan bersemi keakraban da keharmonisan di antara keduanya.

Apabila seorang suami ingin menggauli istrinya, janganlah ia terburu-buru sampai keadaan istrinya benar-benar siap, baik secara fisik, maupun secara psikis. Istri sudah sepenuhnya menerima keberadaan suami sebagai bagian dari dirinya, bukan orang lain. Begitu pula ketika suami telah menyelesaikan hajatnya, jangan pula dirinya terburu-buru meninggalkan istrinya sampai terpenuhi hajat istrinya. Artinya, seorang suami harus memperhatikan keadaan, perasaan, dan keinginan istri. Kebahagian yang hendak ia raih, ia upayakan pula bisa dirasakan oleh istrinya.

Bagi suami yang akan menjima’i istri hanya diperbolehkan ketika istri tidak dalam keadaan haid dan pada tempatnya saja, yaitu kemaluan. Adapun arah dan caranya terserah yang dia sukai.

Allah SWT berfirman yang artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, “Haid itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauhi (tidak menjima’i) wanita diwaktu haid, dan janganlah kalian mendekati (menjima’i) mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu pada tempat yang diperintahkan Allah kepad kalian (kemaluan saja). Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Istri-istri kalian adalah (seperti) tanah tempat kalian bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat itu bagaimana saja kalian kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk diri kalian, bertakwalah kepada Allah, ketahuilah bahwa kalian kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al Baqarah [02]: 222-223).

Ingat, diharamkan melalui dubur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya,
“Barang siapa yang menggauli istrinya ketika sedang haid atau melalui duburnya, maka ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud).

Kata ‘kufur’ dalam hadits ini menunjukkan betapa besarnya dosa orang yang melakukan hal ini. Meskipun, kata para ulama, ‘kufur’ yang dimaksud dalam hadits ini adalah kufur kecil yang belum mengeluarkan pelakunya dari Islam.

Telah kita ketahui bersama bahwa syaitan selalu menyertai, mengintai untuk berusaha menjerumuskan Bani Adam dalam setiap keadaan. Begitu pula saat jima’, kecuali apabila dia senantiasa berdzikir kepada Allah. Maka hendaknya berdo’a sebelum melakukan jima’ agar hal tersebut menjadi sebab kebaikan dan keberkahan. Do’a yang diajarkan adalah:



“Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaithan dan jauhkanlah syaithan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallaahu 'anhu).

Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa seandainya Allah mengaruniakan anak, maka syaithan tidak akan bisa memudharati anak tersebut. Al Qadhi menjelaskan maksudnya adalah syaithan tidak akan bisa merasukinya. Sebagaimana dinukilkan dari Al Minhaj.

Diperbolehkan bagi suami dan istri untuk saling melihat aurat satu sama lain. Diperbolehkan pula mandi bersama. Dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha berkata, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalam satu bejana dan kami berdua dalam keadaan junub.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Diwajibkan bagi suami istri yang telah bersenggama untuk mandi apabila hendak shalat. Waktu mandi boleh ketika sebelum tidur atau setelah tidur. Namun apabila dalam mengakhirkan mandi maka disunnahkan terlebih dahulu wudhu sebelum tidur. Berdasarkan hadits Abdullah bin Qais, ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Aisyah, ‘Apa yang dilakukan Nabi ketika junub? Apakah beliau mandi sebelum tidur ataukah tidur sebelum mandi?’ Aisyah menjawab, ‘Semua itu pernah dilakukan Rasulullah. Terkadang beliau mandi dulu kemudian tidur dan terkadang pula beliau hanya wudhu kemudian tidur.” (HR. Ahmad dalam Al Musnad]).

Tidak boleh menyebarkan rahasia ranjang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya diantara manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang mendatangi istrinya dan istrinya memberikan kepuasan kepadanya, kemudian ia menyebarkan rahasianya.” (HR. Muslim dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri radhiyallaahu 'anhu).

Dari poin-poin yang telah dijelaskan nampaklah betapa agungnya kesempurnaan syariat Islam dalam mengatur semua sisi kehidupan ini. Sehingga pada setiap gerak hamba ada nilai ibadah yang bisa direngkuh pahalanya. Tidak sekadar aktivitas rutin tanpa faedah, tak semua pemenuhan kebutuhan tanpa hikmah. Oleh sebab itu tak ada yang sia-sia dalam mengikuti aturan Ilahi dan meneladani sunnah Nabi. Semuanya memiliki makna serta mengandung kemaslahatan, karena datangnya dari Allah Dzat Yang Maha Tinggi Ilmu-Nya lagi Maha sempurna Hikmah-Nya. Maka dari itu syariat yang Allah turunkan selaras dengan fitrah hamba-Nya sebagai manusia, sebagimana disyariatkan pernikahan.

Kesempurnaan syariat Islam ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Allah terhadap hamba-Nya melebihi perhatian hamba terhadap dirinya sendiri. Oleh karenanya, hendaklah setiap hamba tetap berada di atas fitrah tersebut di atas agama allah agar dirinya selalu berada di atas jalan yang lurus,

“(Tetaplah di atas fitrah) yang Allah telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” (QS. Ar Rum: 30). Allahu a’lam.

Dikutip dari Majalah Tashfiyyah Edisi 09 Vol. 01 1432 H-2011M

KhoirBlack.Blogspot.Com



Manjakani

Deskripsi
Telah memiliki sertifikat izin edar dari BPOM: POM TR - 113 328 831

Khasiat dan kegunaan:
Secara tradisional digunakan untuk merawat kesehatan organ intim wanita.

Quercus lustanica ekstrak:

Manjakani telah digunakan zaman dahulu dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah kewanitaan. Ekstrak manjakani bersifat sebagai antiseptik dimana ia digunakan untuk mencegah infeksi bakteri, ragi, dan jamur. Manjakani kaya dengan tanin, vitamin A, Vitamin C, kalsium, asam garlic, protein & fiber.

Berikut uraian dan beberapa hasil penelitian dari komposisi yang terkandung dalam manjakani:

    Kandungan taninnya yang tinggi untuk penyembuhan kerusakan organ bagian luar dan mengencangkan otot vagina, membantu mengembalikan pertumbuhan, kekuatan dan ketahanan jaringan vagina terutama setelah melahirkan.
    Sebagai antiseptik alami, dapat membantu mengatasi infeksi akibat bakteri dan jamur yang menyebabkan timbulnya bau tidak sedap dan gatal-gatal pada organ kewanitaan.
    sebagai antioksidan, manjakani mengandung Vitamin A dan C yang berfungsi sebagai antioksidan, mampu mengembalikan elastisitas dan kerapatan dinding vagina yang berkurang karena penuaan, dan pengaruh hormon.
    Sebagai astringent, yang membantu mengurangi dan membasmi kuman-kuman penyebab keputihan.
    Membantu melancarkan proses pembuangan karena kandungan fibernya yang tinggi.
    Mengurangi kelebihan mukus / lendir - lendir pada organ kewanitaan.
    Mempercantik kulit & membantu masalah kulit seperti jerawat, dll.

Tiap kapsul (500mg) mengandung : quercus lustanica ekstrak 500mg.

Aturan pakai :
Dewasa 2 x 2 kapsul perhari
Diminum 1jam sebelum makan
kemasan isi 50 kapsul

Harga Rp 45.000
*Belum termasuk ongkir
Hubungi: Ayu 0817 017 1967 atau Dian 0818 0828 3068

PASAK BUMI PLUS
Meningkatkan Stamina Pria dewasa

Tiap kapsul (500mg) mengandung :
• Eurycoma longifolia radix 125 mg
• Pimpinella alpina herba 125 mg
• Nigella sativa semen 125 mg
• Zingiber officinale rhizoma 125 mg

KHASIAT & KEGUNAAN :
Membantu memelihara stamina pria dewasa.
EFEK FARMAKOLOGI :
1. Eurycoma longifolia radix
Hasil penelitian Jenry Walles Simanjuntak dari Departemen Farmasi Institut Teknologi Bandung menunjukkan bahwa pasak bumi mampu meningkatkan kadar testosteron dalam darah secara signifikan. Hormon testosteron yang berperan meningkatkan libido, energi dan kekebalan tubuh. Akar pasak bumi mengandung ekstrak ethanolic yang bekerja menambah jumlah hormon testosteron pria.
2. Pimpinella alpina herba
Dikenal dengan nama purwoceng, berdasarkan uji praklinis kandungan senyawa sterol dari purwoceng didalam tubuh akan dikonversi menjadi testosteron. Sedangkan senyawa lain dari purwoceng seperti furanokumarin, bergapten bekerja merangsang SSP(Sistem Saraf Pusat) untuk membentuk hormon luteinizing. Luteinizing yaitu hormon yang diproduksi di otak yang mampu merangsang sel-sel dalam testis untuk memproduksi testosteron.
3. Nigella sativa semen
Asam lemak tak jenuh pada jintan hitam mampu meningkatkan aktivitas enzim 17-betahydroxy steroid dehydrogenase. Enzim itu berperan dalam sintesis testosteron. Hormon ini penting dalam proses spermatogenesis.
4. Zingiber officinale rhizoma
Dikenal dengan nama jahe, rajin mengkonsumsi jahe juga merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga tubuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah menurun. Disamping itu senyawa cinole dan arginine yang terkandung dalam rimpang jahe mampu membantu mengatasi ejakulasi prematur.

ATURAN PAKAI :
Dewasa 2x3 kapsul per hari
Diminum 1 jam setelah makan.
Botol @ 50 kapsul
POM TR. 103 322 461

Harga
Rp45.000
*Belum termasuk ongkir
Hubungi: Ayu 0817 017 1967 atau Dian 0818 0828 3068

Produksi : Toga Nusantara
Pusat Herbal Berizin Resmi
Pengawasan Obat dan Makanan (POM)
dan Label Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Halal Legal Aman dan Berkhasiat

TERJAMIN!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar